-->

STRES dan ADAPTASI

OLEH:
Izma Daud, S.Kep.Ns
Kebutuhan Dasar Manusia
Hierarki Maslow (king, 1976)
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiologis Need )
2. Kebutuhan Rasa Aman dan Perlindungan (Safety & Security needs )
3. Kebutuhan Rasa Cinta, memiliki & Dimiliki.( Belonging needs )
4. Kebutuhan Harga Diri ( Self Esteem Needs)
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri ( Needs for self Actualization )
Konsep Tentang Stres
*Stres dan stresor
Setiap orang mengalami stres dari waktu ke waktu,stres dapat menimbulkan tuntutan yang besar kepada seseorang, dan jika seseorang tidak dapat mengatasi atau ,mengadaptasi stresnya maka dapat menimbulkan penyakit.

1. Stres
Stres adalah segala situasi di mana tuntunan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan ( Selye, 1976 )
Respon atau tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis.
Stresor adalah stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan.
a. Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang ( mis, demam, kondisi seperti kehamilan, menopause atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah )
b. Stresor eksternal berasal dari luar diri seseorang ( mis, perubahan bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan peran dalam keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan ).
STRESSOR
• adalah Faktor yang menyebabkan seseorang Stres
• Sebab- Sebab Stres
1.Fisik : temperatur, suara, beban, sinar, arus listrik
2. Kimiawi : asam basa, obat- obatan, zat racun, hormon dan gas
3. Mikrobiologi : virus, bakteri, parasit
4. Fisiologis : gangguan struktur jaringan dan organ
5. Proses perkembangan : Pubertas, memasuki usila.
6. Psikis : Hubungan Sosial ( masyarakat, budaya, atau keagamaan )
Tahapan Stress
Tahap I ( Stress paling ringan )
Ciri-ciri : semangat meningkat, penglihatan tajam, energi meningkat namun cadangan energinya menurun, kemampuan menyelesaikan pelajaran meningkat.
Tahap II ( Mulai timbul keluhan )
Ciri-ciri : sering merasa letih tanpa sebab, kadang-kadang terdapat gangguan sistem seperti pencernaan, otot, perasaan tdk santai
Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )
Ciri-ciri : sakit perut, mules, otot-otot terasa tegang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa ringan.
Tahap IV ( Keadaan lebih buruk )
Ciri-ciri : sulit beraktivitas, gamgguan hubungan sosial, sulit tidur, negativistik, penurunan konsentrasi, takut tdk jelas.
Tahap V ( Semakin buruk )
Ciri-ciri : Keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat, perasaan takut meningkat.
*.Adaptasi Fisiologis
Adaptasi Fisiologis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan relatif seimbang.
Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari equilibrum lingkungan internal tubuh
Mekanisme adaptif secara kontinu berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan ekulibrum, atau Homeostatis
Adaptasi
Adalah : Perubahan anatomi, fisiologis dan psikologis di dalam diri seseorang sebagai reaksi terhadap stress
Adaptasi terhadap stress dapat berupa :
1. Adaptasi secara fisiologis
2. Adaptasi secara psikologis
Adaptasi pada Stress
A. Secara Frontal : cara menyesuaikan diri terhadap stress dengan menghadapi rintangan secara sadar realistik, obyektif, dan rasional
B. Menggunakan Mekanisme Defensif :
1. Proyeksi : Menyalahkan orang lain
2. Introversi : Menarik diri
3. Kegembiraan dan kesibukan
MEKANISME ADAPTASI FISIOLOGIS
Mekanisme fisiologis adaptasi berfungsi melalui umpan balik negatif, yaitu suatu proses dimana mekanisme kontrol merasakan suatu keadaan abnormal, seperti penurunan suhu tubuh, dan membuat suatu respons adaptif, seperti mulai menggigil untuk membangkitkan panas tubuh.
Ketiga dari mekanisme utama yang digunakan dalam mengadaptasi stresor dikontrol oleh medula oblongata,formasi retikuler, dan kelenjar hipofisis.
Medula oblongata, mengontrol fungsi vital yang diperlukan untuk bertahan.fungsi ini termasuk frekuensi jantung, tekanan darah, dan pernafasan.
Formasi Retikular,adalah kelompok kecil neuron dalam batang otak dan medula spinalis, kelompok ini juga mengontrol fungsi vital dan secsrs kontinu memantau status fisiologis tubuh melalui sambungan dengan traktus sensoris dan motoris.
Kelenjar hipofisis,adalah kelenjar kecil yang melekat pada hipotalamus,menyuplai horman yang mengontrol fungsi vital.
kelenjar hipofisis menghasilkan hormon yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap stres.
Kelenjar hipofisis juga mengatur sekresi dari hormon-hormon tiroid, gonad, dan paratiroid
Model Stres
1. Model stres berdasar respon
Model stres dari Selye ( 1976 ) adalah model berdasarkan respon yang mendefinisikan stres sebagai respons non- spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang di timpakan padanya.
2. Model adaptasi
Model adaptasi menunjukan bahwa empat faktor menentukan apakah suatu situasi adalah menegangkan ( Mechanic, 1962 ).
Faktor pertama, biasanya bergantung pada pengalaman seseorang dengan stresor serupa, sistem dukungan, dan persepsi keseluruhan
Faktor kedua, berkenaan dengan praktik dan norma kelompok sebaya individu
Faktor ketiga, adalah dampak dari lingkungan sosial dalam membantu seorang individu untuk beradaptasi terhadap stresor
Faktor keempat, sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stresor.
3. Model Berdasar Stimulus
Model berdasar stimulus berfokus pada karakteristik yang mengganggu atau disruptif di dalam lingkungan
Model berdasarkan memfokusakan pada asumsi berikut ( McNett, 1989 )
1. Peristiwa perubahan dalam kehidupan adalah normal, dan perubahan ini memutuhkan tipe dan durasi penyesuaian yang sama.
2. Individu adalah resepien pasif dari stres, dan persepsi mereka terhadap peristiwa adalah tidak relevan.
3. Semua orang mempunyai ambang stimulus yang sama, dan penyakit dapat terjadi pada setiap titik setelah ambang tersebut.
4. Model Berdasar Transaksi
Model berdsarkan transaksi memandang individu dan lingkungan dalam hubungan yang dinamis, resiprokal, dan interaktif ( Lazarus & Folkman , 1984 )
Faktor Yang Mempengaruhi Stresor
Respon terhadap segala bentuk stresor bergantung pada fungsi fisiologis, sikap, dan karakteristik perilaku, seperti juga halnya sifat dari stresor stresor tersebut. Sifat stresor mencakup faktor- faktor berikut ini :
1. Intensitas
2. Cakupan
3. Durasi
4. Jumlah dan sifat dari stresor
Adaptasi Terhadap Stresor
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikologis berubah dalam berespon terhadap stres.
Karena banyak stresor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga, atau komunitas terhadap stres.
Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal.
• Dimensi Adaptasi
Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
Respon Terhadap Stres
• Respon Fisiologis
Riset klasik yang dilakukan oleh Selye (1946, 1976 ) telah mengidentifikasi dua respons fisiologis terhadap stres :
1. Sindrom Adaptasi Lokal ( LAS )
2. Sindrom Adaptasi Umum ( GAS )
 Karakteristik Respon Stres
1. Respon stres adalah alamiah, protektif, dan adaktif.
2. Terhadap respons normal trhadap stresor; stresor yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari meningkatkan ekskresi katekolamin, yang menyebabkan peningkatan dalam frekuensi jantung dan tekanan darah
3. Stresor fisik dan emosional mencetuskan respons serupa ( spesifisitas versus non- spesifitas )
4. Terdapat keterbatasan dalam kemampuan untuk mengompensasi .
5. Besar dan durasi stres mungkin sedemikian besarnya sehingga mekanisme homeostasis untuk penyesuaian gagal, yang menyebabkan kematian.
6. Pemajanan berulang terhadap stimuli mengakibatkan adaptif ; yaitu kadar enzim tirosin hidrolase jaringan meningkat, menyebabkan peningkatan kapasitas bagi tubuh untuk menghasilakn nonephineprin dan ephneprin.
7. Terdapat perbedaan individual dalam berespons terhadap stresor yang sama.
• LAS
LAS adalah respons dari jaringan,organ,atau bagian tubuh terhadap stres karena trauma,penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya.
Respons setempat ini termasuk pembekuan darah, penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dan respons terhadap tekanan.
LAS mempunyai karakteristik sbb :
1. Respons yang terjadi adalah setempat; respons ini tidak melibatkan seluruh sistem tubuh.
2. Respons adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan untuk menstimulasinya.
3. Respons adalah berjangka pendek.Respon tidak dapat terus menerus.
4. Respons adalah restoratif, berarti bahwa LAS membantu dalam memulihkan homeostasis region atau bagian tubuh.
Dua respons setempat yaitu respons refleks nyeri dan respon inflamasi
1. Respon refleks nyeri adalah respons setempat dari sistem saraf pusat terhadap nyeri.
Respon ini adalah adaptif dan melindungi jaringan dari kerusakan lebih lanjutan.
2. Respons inflamasi distimuli oleh trauma atau infeksi.
Respon ini memusatkan inflamasi, sehingga menghambat penyebaran inflamasi dan meningkatkan penyembuhan.
GAS adalah respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres.
GAS adalah respons pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stres.
Respons ini melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin.
Reaksi Alarm.Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stresor.
Tahap Resisten.Dalam tahap resiten tubuh kembali menjadi stabil, kadar hormon, frekuensi jantung, tekanan darah, curah jantung kembali ke tahap normal. Individu berupaya untuk mengadaptasi terhadap stres.
Tahap Kehabisan Tenaga. Tahap kehabisan tenaga terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi melawan stres dan ketika energi yang diperlukan untuk mempertahankan adaptasi sudah menipis.
• Respons Psikologis
Pemajanan terhadap stresor mengakibatkan respons adaptasi psikologis dan fisiologis.
LihatTutupKomentar

Berlangganan via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner